Saya sudah menikah sekitar dua tahun. Kehidupan pernikahan itu menyenangkan. Suami saya bekerja di manajemen properti. Saat pertama kali mengunjungi rumahnya, saya melihat dia tinggal di apartemen mewah di Tokyo, dan saya langsung ingin menikah dengannya. Sekarang, keinginan saya telah terwujud dan kami hidup bahagia sebagai pengantin baru. Namun, kehidupan seks saya kurang memuaskan. Saya pikir penghasilan dari sewa rumah saja sudah cukup untuk menghasilkan uang, tetapi ternyata dia sibuk dengan hal-hal lain. Dia jarang pulang, dan suami saya, yang satu generasi lebih tua dari saya, mulai kehilangan staminanya. Staminanya juga menurun drastis akhir-akhir ini. Jadi, saya merasa kesepian, dan saya selalu bermasturbasi dengan pikiran-pikiran erotis untuk menghibur diri. Saya pikir membuat video dewasa akan menjadi langkah yang berani, tetapi suami saya jarang menggunakan internet... jadi saya pikir dia tidak akan menyadarinya. Disentuh oleh pria selain suami saya untuk pertama kalinya setelah sekian lama membuat tubuh saya panas dan menjadi sangat sensitif. Saya sangat malu sampai-sampai saya membuka vagina saya lebar-lebar, menjulurkannya ke kamera, sampai-sampai wajah saya memerah. Tapi ketika dia berkata, "Oh, kamu cantik sekali..." dan fokus merangsang klitorisku, rasanya luar biasa, dan bayangan kami melakukan sesuatu yang erotis membuatku semakin bergairah. Ketika dia memasukkan jarinya ke dalamku, aku terstimulasi di atas dan klitorisku di bawah, dan rasanya begitu nikmat hingga pikiranku kosong. Suamiku tak pernah bisa melakukan teknik secanggih itu. Dia membuatku muncrat ketika dia melakukan gerakan-gerakan kecil yang cepat. Ketika aku melihat penis seorang pria yang ereksi penuh, aku tak kuasa menahan diri untuk menjilatnya. Aku heran kapan aku menjadi begitu rakus akan hal-hal erotis. Mungkin fantasi dan hasratku telah mengubahku menjadi cabul karena aku terlalu sering masturbasi setiap hari. Penisnya yang tebal menusuk ke dalam vaginaku yang basah terasa luar biasa, dan kurasa aku bisa kecanduan. Aku tak akan pernah puas lagi dengan suamiku.