Mio, 27 tahun. Kakinya jenjang banget, dan rok mini serba putihnya terlihat memukau. Dia bekerja sebagai penyiar daring, dan bahkan postur bicaranya pun indah, memancarkan aura yang memikat. "Di hari libur, aku suka pergi ke museum seni, jalan-jalan, atau berenang... kira-kira begitulah," katanya dengan tenang dan menenangkan. Dia pernah jadi anggota tim renang waktu SMA, tapi dia terlalu fokus pada kegiatan klub sampai-sampai tidak punya pacar. Dia sudah tidak punya pacar selama sekitar dua tahun, dan dia tertawa malu-malu, berkata, "Aku bahkan belum punya kenalan..." Namun, dia dengan tenang mengaku, "Aku suka seks, tapi aku tidak punya pacar atau teman seks, jadi menurutku pemotretan ini cara yang bagus untuk melepaskan penat," yang sangat menggairahkan. Sudah lebih dari setahun sejak terakhir kali dia berhubungan seks. Dia tersipu malu, tapi ada rasa antisipasi. Mungkin karena sudah lama, reaksi tubuhnya jadi luar biasa. Mengusap payudaranya saja sudah membuatnya mendesah, "Hmm... Ah...!", dan ketika roknya terangkat dan celana dalamnya hampir terekam kamera, ia berkata dengan malu, "Tunggu, gawat..." yang sebenarnya cukup seksi. Namun, wajahnya meleleh karena bergairah... kontras ini sungguh tak tertahankan. Ia gemetar hanya dengan menyentuhnya di balik celana dalamnya, dan ketika pria itu menyentuh klitorisnya, ia berkata, "Aku suka titik itu..." yang sungguh menggemaskan. Ia bertanya, "Apakah kau melihatku merasa nikmat...?" sambil menatap mataku, yang sungguh keterlaluan. Dan meskipun ia dengan malu bertanya, "Bolehkah aku menjilatmu?" ia tidak melepaskannya dan terus mengisap dengan mantap. Ia meneteskan air liur yang kental, dengan terampil menggunakan lidahnya... wajahnya benar-benar mesum saat ia memasukkannya ke dalam mulut, sambil berkata, "Rasanya enak..." Mungkin karena sudah lama, tetapi ia tampak lebih sensitif dari biasanya, dan setiap kali disentuh, tubuhnya bergetar dan teriakannya "Ah...Ah...!" semakin keras. Ia berteriak keras, seolah tak bisa menahannya lagi! "Oh tidak, aku keluar! Aku keluar!!" Ia melupakan semua rasa malunya dan menggoyangkan pinggulnya dengan liar, benar-benar mencapai klimaks tanpa rasionalitas apa pun. Ia tidak menunjukkan wajah seorang penyiar internet, melainkan wajah seorang wanita yang tenggelam dalam kenikmatan. Pemandangan wanita cantik bergaun putih ini berteriak keras dengan instingnya yang terekspos untuk pertama kalinya setelah sekian lama adalah sesuatu yang sungguh tak boleh dilewatkan...!