Sudah hampir enam bulan sejak aku bertemu Anju dan kami mulai berpacaran. Tingginya 168 cm, wanita cantik dengan paras yang tegas, dan ketika aku berjalan bersamanya di jalan, semua orang menoleh. Mengingat hubungan kami yang tak biasa, kami berdua sudah menikah dan punya anak, dan sejujurnya aku tak ingin menarik perhatian, tapi aku tak bisa menahan diri untuk tidak tertarik padanya. Dia sudah mencolok, dan meskipun dia punya selera busana yang luar biasa berkat pekerjaannya, pria lain tak memahami pesonanya yang sebenarnya... Sungguh kenikmatan luar biasa yang hanya bisa kurasakan. Saat aku melepas pakaiannya yang anggun, kulitnya yang putih bersih dan transparan, mengingatkan pada wanita Skandinavia... sama sekali bukan wanita Jepang... terlihat. Bahkan di kamar hotel yang gelap, kulit pucatnya terlihat jelas. Terlebih lagi, bagian-bagian tubuhnya sangat indah. Payudaranya berbentuk E-cup yang indah, dengan puting merah muda pucat yang hampir seperti perawan... Terlebih lagi, pinggangnya yang ramping dan ramping terasa kencang, dan pinggulnya membulat indah dengan elastisitas yang pas... Tubuhnya yang putih nan indah meliuk menggoda di kegelapan malam. Ia membaringkan tubuhnya di atas tubuhku, membelai seluruh tubuhku seolah melahapnya. Desahan manisnya langsung keluar, dan kulitku mulai berkeringat... Dan nektar panas dan manis mulai mengalir dari perut bagian bawahku seperti air. Bagi kami berdua, yang hanya memiliki waktu yang sangat terbatas untuk dihabiskan bersama, menjadikan pertemuan satu malam ini seintens mungkin adalah bukti bahwa kami benar-benar dapat merasa hidup dan merasakan kenikmatan seks...