Reiko, sang ibu, mulai menganggap Koji, putra kesayangannya, sebagai laki-laki, meskipun ia telah tumbuh menjadi pemuda yang baik. Meskipun tahu itu salah, ia tak kuasa menahan nafsunya yang membara, dan mencoba merayunya dengan kata-kata dan tindakan cabul di setiap kesempatan, tetapi Koji tak kunjung merespons. Frustrasi, Reiko tak kuasa menahan diri dan menunjukkan perilaku cabulnya sendiri... Sejak hari itu, Reiko tiba-tiba mulai memperlakukan Koji, yang mulai menganggap ibunya sebagai perempuan, dengan dingin. Tak tahan menunggu terus-menerus, Koji akhirnya...