Menjelang pernikahannya, ia bertemu kembali dengan sahabat masa kecilnya, Moka, yang menghubunginya untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun. Moka bahkan lebih cantik daripada yang ia ingat, dan ia tak kuasa menahan rasa gembira saat mengingat kembali perasaannya terhadap Moka. "Aku ingin tinggal bersamamu sedikit lebih lama lagi... bolehkah?" Ia dibawa ke rumah Moka, dan meskipun tahu itu salah, ia merapatkan bibirnya dan menjerat lidah Moka, dan merasakan kegembiraan dan kenikmatan itu membasuh rasa bersalahnya. Ia menusukkan penisnya ke Moka seolah ingin menebus hari-hari yang telah berlalu, dan menyemprotkan semua sperma yang ia bisa, tetapi keduanya tak puas. Malam ini takkan jadi perselingkuhan... ia takluk pada bisikan iblis dan tenggelam di dalamnya.