Ayah yang kasar dan putri yang berbakti. Enam bulan setelah ibuku tercinta meninggal, ayahku menemukan pacar baru dan memaksaku berkencan dengan imbalan, katanya aku harus mencari nafkah untuk keluarga. Kalau aku melawan, dia akan memukulku, dan kalau aku kabur, dia akan membawaku pulang. Dia mengambil semua uang dari pelanggan, hanya menyisakan uang saku untukku. Hanya pelanggan yang paling jahat yang akan mendekati anak sepertiku, tapi pelanggan yang kutemui kemarin sungguh menjijikkan. Dia bilang dia mencintaiku sejak pertama kali kami bertemu, memaksaku minum air seniku, dan mencoba memasukkan air seniku mentah-mentah tanpa izinku. Aku tak tahan lagi, jadi aku kabur. Tempat dia menjilatiku bau sepanjang hari, dan aku hampir menangis... Setiap hari seperti permainan dadu, tapi aku bisa bertahan karena aku punya pacar. Hari ini adalah acara menginap yang kunantikan. Aku akan membuatkan nasi omelet kesukaannya, berpelukan dengannya, dan menonton film bersama. "Kamu boleh tinggal di mana pun kamu mau, tapi kamu harus melakukannya sebelum pergi," kata ayahku, jadi aku langsung menuju ke hotel, tempat pelanggan menyeramkan dari kemarin menungguku. "Aku merindukanmu, Akari-chan! Maaf soal kemarin." Selangkangannya, yang terlihat melalui celah gaunnya, terasa kaku dan kencang, menciptakan noda kotor. Hatinya hancur, ia hanya bisa pasrah dengan waktu yang terus berjalan. Ketika gadis itu takluk pada serangan gencar pria itu, napasnya terengah-engah dan isak tangisnya meluap. Ini adalah kisah tentang seorang gadis menyedihkan yang diperalat oleh orang dewasa yang keji.