Isi: [Bagian 1] Pertemuan, makan, sentuhan tubuh, berciuman, berciuman di dalam mobil di tempat parkir, blowjob, deep throat, cum di mulut, menelan. [Bagian 2] Hotel, dildo menjilati, berciuman, panty shot, meraba-raba payudara, permainan puting, memukul pantat, permainan vibrator dengan tangan terikat, meraba-raba pantat, cunnilingus, fingering, permainan vibrator & fingering, permainan puting pria, blowjob, deep throat, berdiri doggy style, doggy style, cowgirl, tersedak, misionaris, creampie. [Bagian 3] Permainan dildo, masturbasi dildo, aplikasi minyak, masturbasi vibrator, blowjob, deep throat, misionaris, cowgirl, reverse cowgirl, doggy style, misionaris, wajah. Sinopsis: Nami, yang tampaknya seorang wanita yang halus dan anggun, muncul di tempat pertemuan. Namun, yang mengejutkannya, dia ternyata adalah seorang istri yang tidak bermoral yang mengkhianati suaminya saat dia pergi. Alkohol mulai menguasainya dan perlahan-lahan ia menunjukkan sisi femininnya yang sebenarnya. Jadi, sebelum menuju hotel, mereka menikmati blowjob dan deep throat di dalam mobil. Ia memberiku sesuap blowjob nikmat yang membuktikan pengalamannya yang slutty dan penuh nafsu, dan aku segera ejakulasi di mulutnya. Saat aku menyadarinya, ia sudah menelan ludah yang menyebar di lidahnya, dan saat itu, aku yakin ia benar-benar mesum. Setelah dari hotel, aku memenuhi permintaan masokisnya—"Aku ingin kau bersikap kasar padaku" dan "Aku ingin kau bermain-main denganku"—dengan memukulnya, mengikat tangannya dengan vibrator, dan menggunakan deep throat yang keras untuk memuaskannya. Sepertinya ia melakukan hal-hal yang biasanya tidak ia lakukan dengan suaminya, dan melihatnya mencapai klimaks dengan nikmat setiap kali aku menggodanya terasa menawan sekaligus erotis. "Maaf aku mesum," "Tolong godain memekku lagi," dan "Aku mau kau mengentotku sampai basah kuyup"—saat sisi masokis dan mesum Nami semakin kuat, dan aku memasuki zona di mana aku bisa melakukan apa pun. Aku membuatnya masturbasi, mencekiknya, dan akhirnya ejakulasi di dalam dirinya, sesuatu yang belum pernah kulakukan dengan suamiku. Akhirnya, aku memercikkan begitu banyak sperma ke wajahnya sampai-sampai aku tak bisa menghapusnya. Transformasinya, yang sama sekali berbeda dengan saat kami pertama kali bertemu, sungguh mengesankan.