Karya ini adalah dokumenter realistis yang menampilkan seorang wanita manis dan menggoda. [Prolog] Kami menuju Higashi-Kawaguchi di Prefektur Saitama. Kami bertemu Ayaka (28) di dekat stasiun. Kami duduk di bangku taman dan mengobrol. [Adegan 1] Dia telah menikah selama dua tahun dan menjadi ibu rumah tangga penuh waktu. Motivasinya melamar adalah "perubahan suasana dari kesendirian di rumah." Dia tampaknya rukun dengan suaminya. Setelah menikah dan berkeluarga, dia mengatakan dia tidak bisa lagi menganggapnya sebagai seorang pria. [Adegan 2] Kami pindah ke hotel. Meskipun dia menginginkan seks yang dalam dan intens, dia juga malu dan terkikik malu-malu. Namun, begitu kami berciuman, dia luluh, mengeluarkan suara-suara manis. Caranya menjilati penisku dengan penuh kasih sayang memang hebat, tetapi erangannya, seperti tangisan bayi hewan, sangat menggairahkan. Aku berniat untuk cum di perutnya, tetapi air maninya malah di lehernya. Kurasa aku lebih bergairah dari yang kukira. [Adegan 3] Setelah itu, aku membersihkan diri di kamar mandi. Namun, aku tak tega membiarkan Ayaka, yang haus seks, pulang seperti ini. Aku memeluknya dari belakang saat ia berdiri di depan cermin. Payudaranya memang tidak besar, tetapi terbentuk dengan baik dan lembut, dan bokongnya kencang. Meskipun ia sudah menikah, usianya baru 28 tahun, dan tubuhnya masih muda. Ia juga tampak bersemangat, menjilati putingku dan mengelus penisku. Jadi, mari kita pindah ke tempat tidur dan menikmati ronde kedua yang menyenangkan. [Epilog] Akhirnya, aku mengantarnya ke kantor polisi. Aku yakin ia menemukan banyak hal selama seks hari ini. Ia memiliki vagina yang kencang dan indah, jadi jika ia bisa membangkitkan hasrat seksual suaminya dengan sedikit permainan yang biasanya tidak ia lakukan, kurasa kekurangan seksnya akan teratasi. Semoga berhasil.