Hidup di dunia kesombongan yang gemerlap, gadis Minato Ward ini terkadang tersenyum dan merespons dengan ramah, sementara di lain waktu ia membiarkan penis pria masuk jauh ke dalam vaginanya. Ia memiliki cara bicara yang halus dan lembut yang tidak cocok dengan Minato Ward yang mencolok. Di baliknya, ia adalah wanita jalang yang menggoyangkan pantat besarnya dan mencapai klimaks dengan liar. Kontras inilah yang membuatnya begitu menarik malam ini. Tutur kata dan perilakunya menunjukkan bahwa ia berpendidikan baik, tetapi erotisme bawah sadarnya membuat semua orang tergila-gila. Rupanya, ia memiliki sisi yang membuatnya menjadi "penghancur lingkaran". Segera setelah bertemu dengan pria Minato Ward, ia dengan mudah menerima uluran tangan pria itu di pinggangnya. Getaran "siap beraksi" inilah yang membuatnya menjadi penghancur lingkaran. Bahkan jika pria itu punya pacar atau sudah menikah, ia tidak bisa mengabaikannya. Begitu mereka sampai di hotel, ia langsung bergairah. Ia langsung berada di atasnya, menciumnya dengan penuh gairah. Sikapnya yang dulu sopan kini tak lagi seperti bayangan dirinya yang dulu... Wajahnya kini seperti wanita yang menggairahkan. Saat kuremas pantatnya yang seksi, yang tak senada dengan wajahnya, noda besar sudah menyebar di celana dalamnya. Tak disangka ia bisa basah kuyup begini dengan ekspresi acuh tak acuh seperti itu... Ia benar-benar mesum. Kucubit dan kusentuh putingnya yang tegak dengan jariku... Saat kulakukan, ia mendesah manis. Tubuhnya gemetar, dan napasnya perlahan menjadi lebih berat. Saat kujilati ketiaknya yang indah, ia tersipu malu dan tampak menikmatinya. Lalu, kupikir ia telah menanggalkan celana dalamnya, dan ia menatapku tajam, dengan hati-hati menjilati dan mengisap buah zakarku di depan batangku, entah kenapa. Ia memasukkan penisku yang menggembung ke dalam mulutnya, dan aku terpikat oleh penampilannya yang penuh gairah. Kumasukkan penisku ke dalam vaginanya yang dicukur, yang berkilap erotis dengan cairan cintanya yang berair. Terbungkus dalam daging vaginanya yang lembut dan hangat, penisku melengkung ke atas. Penisku bergerak maju mundur, menghujam ke dalam vaginanya, dan setiap kali ia mengetuk leher rahimnya, erangannya yang manis menggema di seluruh ruangan. Tubuhnya melengkung seperti busur, memeknya berteriak, "Aku ejakulasi!" "Aku ejakulasi!" Saking sensitifnya sampai rasanya mau pecah. Dengan reaksi sehebat itu, aku tak kuasa menahan diri untuk tidak menghujam lebih keras. Aku yakin dia berharap bisa berhubungan seks lagi hari ini. Aku harus memeluknya seerat mungkin. Setelah ejakulasi sekali, aku akan istirahat sejenak lalu melanjutkan ronde kedua. Sepertinya dia akan baik-baik saja apa pun yang kulakukan, jadi aku akan menghujamkannya sekuat tenaga sampai memeknya merah menyala.