Melalui lensa, dia berpose seperti macan kumbang yang penuh nafsu, merayuku. Namanya Mei Yamamoto, 26 tahun. Dia mengenakan gaun yang menonjolkan lekuk tubuhnya dan rok mini yang mengundangku untuk melihatnya. Ayahnya adalah seorang eksekutif tingkat tinggi di kapal pesiar mewah yang terkenal. Dia lahir dalam keluarga selebritas. Dia dulu bekerja sebagai resepsionis untuk belajar tentang dunia, tetapi sekarang dia berkeliling dunia dengan uang saku yang cukup dari orang tuanya. Aku iri, tetapi wanita cantik seperti dia bisa lolos begitu saja. Dia erotis seperti penampilannya. Dia bilang dia terangsang dengan menonton video dewasa dan melihat adegan seks yang tidak realistis, seperti dirayu oleh banyak pria. Aku ingin sekali mengalami seks seperti itu sekali saja. Baginya, tampil dalam video dewasa hanyalah bagian dari kesenangan. Aku membuatnya merangkak di sofa, menonjolkan pantatnya yang montok dan seksi. Aku mulai dengan menyentuh pantatnya dengan lembut dan halus, lalu secara bertahap lebih keras dan lebih keras, meremasnya. Sentuhan kecil itu saja membuat ekspresinya meleleh, dan ia mengerang nikmat. Kami berdua terangsang dan memanas. Aku memeluknya dari belakang, meremas payudaranya yang indah seukuran cup F dengan penuh semangat, dan meraih selangkangannya. Saat aku merangsang klitorisnya melalui thong-nya, suara basah dan berdecit keluar dari dalam thong, dan perlahan-lahan suaranya semakin keras, bergema di seluruh ruangan. Selangkanganku sudah mengeras seperti batu, terangsang oleh kemesumannya. Aku menusukkannya dalam-dalam. Untuk lebih menonjolkan sisi erotisnya, aku mendedikasikan seluruh kemampuanku padanya. Ia begitu terangsang di siang bolong, begitu memikat dan cantik. "Rasanya nikmat," katanya sambil meninggalkan ruangan.