Emi bekerja sebagai sekretaris medis. Ia mengaku melamar pekerjaan ini karena sudah lebih dari setahun tidak punya pacar dan merasa sedikit frustrasi secara seksual. Suaranya yang lembut dan cadel, serta caranya berbicara tentang seks, terasa begitu menggairahkan. Dimulai dengan ciuman, kami memulai hubungan yang manis bak sepasang kekasih. Emi terkikik, melingkarkan lengannya di leherku, dan menunjukkan rasa sayang. Saat aku menangkup payudaranya yang menggairahkan dari belakang dan memijatnya, tubuhnya bergetar hebat. Ia memasukkan penisku yang besar ke dalam mulutnya dan memberikan blowjob yang dalam, menggoyangkan bokongnya yang indah. Ia dengan murah hati memperagakan teknik blowjob-nya yang cabul, perlahan menjilati urat nadi dari bawah dan memasukkannya dalam-dalam ke tenggorokannya, menghasilkan suara seruputan saat ia membelainya. Setelah itu, ia melingkarkan payudaranya yang menggairahkan di sekitar penisku hingga tak terlihat lagi, menelusuri ujungnya dengan lengan bawahnya, dan seolah-olah ia sedang melepaskan hasratnya yang terpendam dan menikmati seks. Emi dirangsang dengan lembut dan terkadang dengan kasar, dan dia meleleh saat menikmati seks untuk pertama kalinya setelah sekian lama.