Seika tampak bimbang dengan hidupnya. Di usia 28, perempuan seringkali memilih jalan pernikahan atau karier. Bagi Seika, hal itu bahkan lebih sulit karena ia seorang pengusaha. Ia telah berpacaran dengan pacarnya selama tiga tahun dan ingin menikahinya, tetapi pacarnya sibuk bekerja, jadi ia menunggu. "Akankah menikah denganku dan membuatku bahagia...?" tanyanya. Jadi, aku ingin dia menganggap hari ini sebagai momen istirahat dan menikmati kenikmatannya. Mungkin itulah yang ia inginkan saat melamar. Aku sudah punya banyak pengalaman, aku yakin aku bisa membebaskan Seika. Aku akan membuat wajahnya, yang memadukan ekspresi kekanak-kanakan dan dewasa, meringis karena kenikmatan. Aku berbisik kepada Seika untuk menunjukkan cara ia bermasturbasi, dan ia menurunkan pandangannya dan mulai memainkan vaginanya. Ya, saatnya jujur pada diri sendiri. Rentangkan kakimu lebar-lebar dan nikmati kenikmatannya, dan kau akan merasakan orgasme yang luar biasa. Saat lidahku menjilati vaginanya, ia mendesah nikmat, mengerahkan seluruh tenaganya hingga meninggalkan bekas di sofa. Ia mulai menjadi wanita... Begitu aku menembusnya, ia seakan tenggelam dalam dunianya sendiri, matanya berkaca-kaca dan ia mencengkeram bantal dengan putus asa. Tanpa kusadari, ia sudah memainkan klitorisnya. Tubuh Kiyoka berada di puncak kematangannya di usia 28 tahun, dan kekencangan serta kelenturan kulitnya sungguh menakjubkan. Kiyoka mulai terbuka padaku saat berhubungan seks, jadi aku sangat menikmatinya. Ekspresi emosional di wajahnya setelah aku ejakulasi di wajahnya juga merupakan bukti kedewasaannya. Aku ingin bertemu Kiyoka lagi suatu hari nanti.